Ow My Plate dan Kenikmatan yang Tertinggal di Lidah

Ow My Plate dan Kenikmatan yang Tertinggal di Lidah

Rintik hujan menyambut kala saya dan suami baru saja memberhentikan motor di tempat parkir. Sore itu, mendung memang menggantung sedari tadi sejak kami di perjalanan. Namun, untung saja hujan datang pas saat saya sampai di tempat parkiran. Berbeda dengan hujan yang datangnya membabi buta, kedatangan saya justru disambut senyuman oleh Mbak Rien (www.travelerien.com) dan suaminya, Mas Arif. Sore itu kami memang janjian ketemuan untuk menikmati malam minggu di Ow My Plate, Pamulang.

Mbak Rien dan Mas Arif menyambut kami dengan ramah. Kami pun langsung disambut pelayan yang menawarkan menu makanan. Setelah melihat-lihat makanan yang ada di daftar menu, akhirnya kami memilih 2 plate Volcano Rice dan 1 plate Chicken Katsu Sambal Matah sebagai santapan makan berat kami sore itu. Sementara minumnya, kami memilih yang berwarna-warni. Milo Dino, Melon Milk, Strawberry Milk, dan Ice Leci Yakult pun sudah tercatat di kertas pesanan yang dipegang oleh pelayan.

Sambil menunggu makanan datang kami pun tak lupa berfoto di Ow My Plate Pamulang yang letaknya di Jalan Pamulang Raya Blok SH No 7, Pamulang. Tak sulit untuk menemukan Ow My Plate Pamulang karena letaknya yang strategis di pinggir jalan dengan tulisan ‘Ow My Plate’ besar di bagian samping cafe. Patokan untuk menuju ke tempat ini adalah Superindo Pamulang. Ow My Plate tepat berada di samping Superindo Pamulang.

para istri preview hasil foto
sementara itu para suami jadi model foto

Cabang Ow My Plate saat itu baru hitungan minggu dibuka. Nggak heran kalau di bagian lantai 2 cafe belum sepenuhnya jadi. Namun, buat kamu yang mau ke Ow My Plate Pamulang jangan keburu khawatir tak tertampung. Tenang saja, di bagian bawah cafe pun cukup luas untuk menampung puluhan orang. Belum lagi tembok instagramable yang kekinian bisa banget untuk dijadikan background foto dan diunggah ke akun social media.

Kenikmatan dari Sajian Hot Plate

Tak perlu lama menunggu, akhirnya pesanan kami pun datang. Pesanan pertama yang datang adalah 2 plate Volcano Rice. Volcano Rice adalah nasi goreng hot plate yang disajikan dalam bentuk yang unik. Nasi goreng ini datang bukan dalam bentuk sudah jadi nasi goreng siap dimakan tetapi harus dimasak kembali. Lho kok bisa? Iya, justru di situlah keunikannya. Namun, kamu jangan keburu bingung karena pelayan siap memasakkan nasi goreng Volcano Rice langsung di atas meja di depan pembeli.

Bentuk Volcano Rice pun amat unik. Volcano Rice disajikan dengan nasi yang dibentuk kerucut dengan lubang di bagian atasnya, mirip dengan gunung berapi. Sementara di bagian sampingnya dikelilingi oleh tumpukan daun bawang, sosis, bawang bombay, jagung, keju, dan bakso sapi. Di wadah lain, pelayan juga mempersiapkan telur yang telah dikocok.

Baca Juga:   Alternatif Wisata Religi dengan Akomodasi Aman saat Pandemi
cara memasak Volcano Rice
bentuknya mirip gunung berapi yang meletus

Untuk menyajikan Volcano Rice ini pelayan dan pelanggan harus berhati-hati pasalnya wadah yang digunakan adalah hot plate yang memang panas. Untuk membuat Volcano Rice siap dimakan, maka pelayan pun akan memasaknya di atas kompor di depan pelanggan. Masaknya langsung di atas hot plate-nya lho. Nah, bagian inilah yang paling seru.

Pertama, pelayan akan menuang telur yang sudah dikocok ke tengah-tengah lubang yang dibuat di puncak gunungan nasi. Saat menuangkan kocokan telur ini, nasi terlihat seperti halnya gunung berapi yang sedang memuntahkan laharnya yaitu kocokan telur. Kocokan telur ada yang merembes keluar dari sela-sela gunungan nasi, persis seperti lahar gunung. Selanjutnya, pelayan akan mengaduk-aduk semua yang ada di atas hot plate. Di bagian inilah perut akan terasa semakin lapar karena bau harum dari bumbu dan bawang bombay menyeruak menusuk hidung.

demo memasak Volcano Rice di depan pengunjung

Volcano Rice bisa dimakan setelah pelayan selesai mengaduk. Pelayan akan menawarkan pada kita apakah mau nasinya basah atau kering. Basah artinya telur masih setengah matang sedangkan kering artinya telur yang diaduk sudah matang sempurna. Kami pun memilih yang matang. Selain itu, Volcano Rice juga disajikan dalam tingkatan level pedas dari 1-5. Saya dan Mbak Rien memilih level 2 sedangkan Mas Arif dan suami saya level 4.

Pas saya icip-icip, Volcano Rice punya saya pedasnya pas (karena saya udah nggak begitu suka pedas) sedangkan pesanan Mas Arif dan suami saya ampun pedas banget. Kalau buat penggemar pedas, mantap banget lah pedasnya. Oh ya, harga seporsi Volcano Rice ini Rp 55.000. Harganya memang lumayan tapi porsinya besar banget, bisa untuk berdua malah sampai bersisa. Nah, buat yang mau kencan sama suami atau pacar, bisa pesan Volcano Rice ini. Makannya jadi se-plate berdua, kan tambah romantis.

Selain Volcano Rice, kami juga memesan Chicken Katsu Sambel Matah. Chicken Katsu Sambel Matah ini adalah nasi yang disajikan dengan toping chicken katsu, telur mata sapi, bawang bombay, dan jagung manis dengan taburan daun bawang di atas nasi. Selain itu, di wadah lain disediakan sambal matah yang jadi ikon dan pengundang selera dari menu ini. Telur ayam saat disajikan masih berupa setengah matang lalu akan matang dengan sendirinya di atas hot plate.

Baca Juga:   Sulitnya Cari Makanan yang 'Nyetel' di Lidah di Gili Trawangan
Chicken Katsu Sambal Matah

Yang paling istimewa dari Chicken Katsu Sambal Matah ini buat saya adalah sambal matahnya. Awalnya, saya nggak pengen mencoba karena bau sambal matahnya udah pedas di hidung tetapi Mas Arif bilang kalau sambalnya nggak pedas. Pas saya coba ternyata sambal matahnya pas banget pedasnya di lidah saya. Pas dimakan dengan nasi, chicken katsu, dan potongan telurnya rasanya berpadu. Saya juga sempat memadukan sambal matah dengan nasi goreng Volcano Rice dan ternyata masuk lho, rasanya jadi makin mantap.

Selain chicken katsu, menu ini juga menawarkan pilihan lain yaitu Dori Katsu Sambal Matah. Untuk menu Chicken Katsu Sambal Matah ini dibanderol dengan harga Rp 32.000. Sementara Dori Katsu Sambal Matah dibanderol dengan harga Rp 34.000.

Minuman dan Dessert yang Rasanya Masih Terkenang di Lidah

Selain makanan, saya dan yang lainnya pun mencicipi berbagai minuman serta dessert yang ada di Ow My Plate. Kami sengaja memilih minuman yang berwarna-warni karena dari tampilannya di buku menu sudah kelihatan menggoda sekali. Saya memilih Melon Milk, suami saya memilih Milo Dino, sementara Mbak Rien dan Mas Arif memilih Ice Leci Yakult dan Strawberry Milk. Rasa minuman yang saya pesan segar sekali. Pas untuk menjadi obat dahaga kala rasa pedas menyerang lidah saat mencoba Volcano Rice level 4.

warna-warni minumannya cantik sekali
pinjam Strawberry Milk punya Mbak Rien buat pose, hahaha

Saat kami sedang serius makan tiba-tiba Tami, sahabat saya dan Mbak Rien, datang. Tami yang baru saja terjebak hujan lebat memilih untuk memesan dessert saja. Waktu Tami pesan dessert pas sekali karena saat itulah kami juga menyudahi makan berat dan memilih beralih ke dessert.

Beberapa dessert pun kami pesan, di antaranya: Kraffel Cheese Mantau with Ice Cream,Choco Nut Mantou with Ice Cream, Strawberry Fruit Loops with Ice Cream, dan Ow My Brownies Ice Cream Brownies. Keempat dessert ini disajikan dengan cara yang unik. Alih-alih menggunakan mangkuk atau gelas, dessert-dessert ini justru disajikan di atas hot plate layaknya makanan.

Dessert pertama yang saya makan adalah Ow My Brownies. Ow My Brownies adalah brownies yang di atasnya diberi es krim vanila dan taburan kacang. Sebagai pelengkapnya disediakan saus coklat yang disiramkan di atas Ow My Brownies saat akan dimakan.

Ow My Brownies yang sungguh menggoda

Awalnya saya ragu ketika akan memakan dessert ini karena sudah ‘giung’ duluan pas mau makan. Bayangkan saja brownies dicampur dengan eskrim vanila dan saus coklat berarti adalah triple manis. Sementara saya nggak begitu suka makanan manis. Namun, setelah es krim agak mencair, saya pun penasaran juga dengan rasa Ow My Brownies dan ternyata enak banget.

Baca Juga:   Batik Purworejo, Siap Bersaing di Tingkat Nasional Maupun Internasional

Perpaduan antara brownies, es krim vanilla, dan saus coklat menimbulkan rasa yang manis namun tetap pas di lidah, nggak bikin eneg nggak juga bikin giung. Tekstur browniesnya mengingatkan saya sama choco lava enak yang pernah saya makan di pesta pernikahan teman. Sementara taburan kacangnya juga renyah. Rasa gurih dari kacang benar-benar berpadu dengan 3 elemen lainnya.

Selain Ow My Brownies, saya juga mencoba 2 dessert lainnya. Kraffel Cheese Ice Cream with Mantau adalah dessert yang dipesan Tami. Rasa mantau goreng yang manis disajikan dengan es krim vanila yang disiram dengan saus karamel. Selain itu, di bagian atas es krim diberi taburan keju parut dan wafer kraffel madu.

Kraffel Cheese Ice Cream with Mantau pesanan Tami

Sementara itu, Choco Nut Mantau with Ice Cream adalah mantou goreng yang disajikan dengan tambahan es krim vanila disiram dengan saus coklat dan taburan kacang renyah. Sama seperti ‘saudaranya’ yang sebelumnya, rasa mantau goreng dipadu dengan saus coklat dan taburan kacang tanah ini pun mantap. Walaupun agak sedikit terlalu manis buat saya, tetapi masih bisa ditoleransi.

Strawberry Fruit Loops with Ice Cream

Dessert yang terakhir yaitu Strawberry Fruit Loops with Ice Cream disajikan dalam bentuk mantau goreng dengan tambahan es krim vanila disiram dengan saus strawberry dan taburan fruit loops. Penampakan dessert ini yang paling instagramable karena berwarna-warni. Rasanya pun tak kalah menyenangkan. Walau lagi-lagi sedikit kemanisan bagi saya, tapi masih bisa ditoleransi.

Ketiga dessert dengan mantau goreng ini pas sekali buat kalian yang menyukai makanan manis. Rasa mantau goreng yang manis berpadu dengan es krim dan campuran toping dan saus yang disajikan. Di antara 4 dessert yang disajikan ini, tetap jagoan saya adalah Ow My Brownies. Sampai sekarang saya nulis ini pun rasa coklat dan tekstur browniesnya masih terkenang di lidah.

Mbak Rien – saya – Tami menghabiskan malam minggu di Ow My Plate Pamulang

Semakin malam di Ow My Plate, pengunjung pun semakin ramai. Suasana pun semakin hangat karena beberapa asap masakan mengepul dari hot plate-hot plate yang dibawa pelayan. Pun dengan aroma masakan yang sangat menggoda hidung. Tapi sayang, saya dan yang lainnya harus menyudahi sesi makan-makan ini karena perut kami pun sudah full dengan berbagai makanan, minuman, dan dessert. Malam minggu itu pun ditutup dengan sempurna karena perut yang sudah terpenuhi hasratnya.

Terima kasih, Ow My Plate Pamulang atas kenangan sensasi rasa yang tak terlupakan.

 

 

11 Comments
Previous Post
Next Post
Ayomakan Fast, Feast, Festive 2023
Rekomendasi

Jelajahi Kuliner Bersama AyoMakan Fast, Feast, Festive 2023