Menulis adalah suatu cara untuk bicara, suatu cara untuk berkata, suatu cara untuk menyapa—suatu cara untuk menyentuh seseorang yang lain entah di mana. Cara itulah yang bermacam-macam dan di sanalah harga kreativitas ditimbang-timbang. – Seno Gumira Ajidarma
Menuliskan ini, saya harus mengingat memori sekitar lebih dari satu tahun yang lalu. Akhir tahun 2014 yang lalu, saya kehilangan anak. Jangan ditanya seperti apa rasanya, yang jelas kesedihannya tidak cukup diungkapkan dengan kata-kata. Rasanya hidup berhenti disitu. Rasanya apa yang saya usahakan sebelumnya terasa sia-sia.
Buat saya, ngeblog itu ternyata gampang-gampang susah. Sekitar setahun serius menekuni dunia blogging, saya jadi sadar bahwa blog itu nggak melulu soal menulis. Kalo cuma menulis sih bisa tapi kan sampai kapan blog cuma jadi tempat curhat. Apalah gunanya blog kalo tulisannya nggak informatif atau berguna bagi orang lain. Belum lagi masalah angka-angka dan statistik, dari Alexa Rank, DA, PA, dan semua-semuanya. Terus masalah SEO dan apalah-apalah yang lain yang membuat blog semakin kece.
Hari ibu kemarin akhirnya nggak saya lewati dengan mellow. Padahal setahun kemarin melewati hari ibu dengan sangat mellow karena baru kehilangan Azka. Tapi Hari Ibu tahun ini beda karena saya diundang sama XL buat menghadiri Blogger Meeting with XL. Kali ini XL menggandeng para blogger dari KEB (Kumpulan Emak Blogger) buat ngobrol-ngobrol tentang “Perempuan dan Digital”. Wah, penasaran campur excited banget saya pas dikasih tahu tentang acaranya.
Nggak tau kenapa tiba-tiba pengen nulis ini. Padahal apalah saya ini, cuma blogger remah-remah, haha. Tapi pengen banget nulis tentang pencapaian blog. Tentang seperti apa jadinya blog yang kamu miliki.