“Oleh-Oleh Manis” dari Kunjungan ke Pabrik Frisian Flag Susu Kental Manis

“Oleh-Oleh Manis” dari Kunjungan ke Pabrik Frisian Flag Susu Kental Manis

Aku suka susunya … hingga tetes terakhir … aku suka cokelatnya … hingga tetes terakhir … susu bendera cokelat nikmat hingga tetes terakhir … susu bendera coklaaat nikmaaattt …hingga tetes terakhir … Susu Saya Susu Bendera

Hayooo ngaku siapa yang baca teks di atas pakai nada lagunya? Ngaku aja. Memang memorable banget ya lagu itu. Selegendaris produk susunya, susu kental manis.

Mendengar kata susu kental manis (SKM) bayangan saya selalu tertuju pada beberapa puluh tahun yang lalu kala masih duduk di bangku sekolah dasar. Saat itu, sarapan pagi saya selalu dua butir telur ayam kampung setengah matang dengan segelas SKM Bendera putih. Terkadang kalau saya bosan dengan rasa SKM, bapak selalu membubuhkan bubuk kopi di dalamnya biar saya nggak eneg pas minum susu setelah makan dua butir telur setengah matang. Dan SKM yang dulu selalu saya minum itu dikenal dengan nama Susu Bendera.

Waktu berjalan dan kini saya tak sarapan dua butir telur setengah matang dengan segelas SKM lagi. Namun, saya justru menikmati SKM dalam bentuknya yang lain. Yang paling sering adalah sebagai campuran membuat pancake atau olesan saat makan roti tawar. Tetapi toh tetap saja SKM tak bisa lepas dari hidup saya.

Pengalaman lain lagi saya dapatkan saat dulu berkunjung ke Pulau Belakang Padang untuk menengok Tim Nusantara Sehat di sana. Salah seorang tim NS, Jemris, yang juga ahli gizi di Kecamatan Belakang Padang pernah menemukan kasus gizi kurang di pulau yang berbatasan langsung dengan Singapura itu. Dan untuk mengatasi kasus tersebut, ia menyarankan sang ibu dari anak gizi kurang untuk melakukan pemberian makanan tambahan (PMT) yang dicampur salah satunya dengan SKM. Sampai di sini ternyata SKM sangat berperan dalam pemenuhan nutrisi baik untuk saya atau orang-orang di sekitar.

(Baca juga: #3HaridiBatam: Menilik Para Pejuang Kesehatan di Belakang Padang)

Lucky me, beberapa hari yang lalu Frisian Flag mengundang beberapa blogger untuk berkunjung ke pabriknya guna melihat proses pembuatan susu khususnya Frisian Flag Susu Kental Manis. Saya terpilih menjadi salah satu blogger yang berkesempatan mengunjungi Pabrik Frisian Flag yang berlokasi di Ciracas, Jakarta Timur ini.

Setelah berangkat bersama dari titik temu di sebuah mall bilangan Cilandak, kami rombongan blogger pun sampai di Pabrik Frisian Flag (Frisian Flag Plant) Ciracas. Kesan pertama saat masuk ke area pabrik adalah tertib. Ini tentu berbeda jauh dengan kantor-kantor yang sering saya datangi. Apalagi background saya dulu walaupun kerja di kawasan pabrik tapi perusahaannya tetap saja perusahaan media yang mana kantornya bebas. Tentu ini pengalaman baru.

masuk ke Frisian Flag Plant pasti selalu ada tulisan FrieslandCampina
masuk ke Frisian Flag Plant pasti selalu ada tulisan FrieslandCampina

Sebelum masuk ke Frisian Flag Plant kami harus menukar identitas untuk mendapatkan ID card kunjungan. Ketika masuk, kami harus melewati pos security untuk pemeriksaan barang. Kami dihimbau untuk selalu berjalan dan menyeberang sesuai rambu alias tidak boleh sembarangan. Kami baru agak bebas untuk bereksplorasi, foto-foto, dan lainnya di area lobby.

Beruntung, saya dan rombongan blogger sampai lokasi sebelum acara dimulai. Saya pun bisa asyik berfoto bersama teman di area acara yang terletak di lantai tiga. Ternyata di situ areanya asyik sekali, sangat jauh dari kesan pabrik yang kaku. Di tempat acara berlangsung ada set ruangan yang semuanya berhubungan dengan produk susu Frisian Flag dan segmentasinya. Dari ruangan yang menyimbolkan ibu hamil, ruang makan, pantry, hingga set display penjualan Frisian Flag di toko modern dan kios konvensional.

Bowo di salah satu contoh display toko konvensional penjual susu
Bowo di salah satu contoh display toko konvensional penjual susu

Acara yang dipandu oleh MC kocak, Tyas Putri pun akhirnya dimulai. Oh ya khas blogger kalau di acara-acara biasanya sibuk sendiri dengan gadget karena sedang livetwit atau posting instagram. Saat itu, banyak dari kami pun sibuk buat mengunggah foto-foto cantik yang sudah dijepret sebelumnya dengan hashtag #FFSusuKentalManis, #SusuKentalManis dan #FrisianFlag.

Baca Juga:   Dilarang Baper di Social Media?

Namun, karena sibuk posting bukan berarti kami nggak memerhatikan penjelasan narasumber ya. Jangan bayangkan juga acaranya serius dan tegang. MC dan narasumber dari Frisian Flag ternyata sama kocaknya. Jadi kami pun nggak bosan apalagi ngantuk saat acara berlangsung karena semua pembicara pandai menghidupkan suasana. Pak Andrew F. Saputro, Corporate Affairs Director Frisian Flag Indonesia jadi narasumber pertama yang memberikan penjelasan di siang hari itu.

Lebih dari 90 Tahun Melengkapi Nutrisi Masyarakat Indonesia

Begitu masuk Pabrik Frisian Flag kami disambut dengan tulisan besar bertulis FrieslandCampina. Awalnya, saya berpikir bahwa perusahaan ini bermitra dengan perusahaan es krim. Ternyata perkiraan saya salah. Pak Andrew bilang bahwa kesamaan nama itu hanya kebetulan saja. FrieslandCampina merupakan koperasi peternak sapi perah terbesar dunia yang berpusat di Belanda dan beranggotakan 19.487 peternak dan tersebar di tiga negara. FrieslandCampina memiliki karyawan 19.946 orang yang bekerja di 100 perusahaan di seluruh dunia.

Pak Andrew F. Saputra, Corporate Affairs Director PT. Frisian Flag Indonesia
Pak Andrew F. Saputra, Corporate Affairs Director PT. Frisian Flag Indonesia

Frisian Flag merupakan bagian dari FrieslandCampina yang menjalin kemitraan jangka panjang dengan peternak sapi perah lokal untuk menghadirkan nutrisi terbaik yang diperoleh dari susu. Di Indonesia, Frisian Flag masuk pada tahun 1922. Waktu itu namanya belum Frisian Flag melainkan Friesche Vlag.

Pada tahun yang sama pula, produk susu kaleng Friesche Vlag pertama kali diekspor ke Hindia Belanda. Batavia adalah salah satu kota yang menjadi daerah pemasaran susu kaleng ini dan dari sinilah sejarah Frisian Flag di Indonesia dimulai. Tahun ini juga menandai Frisian Flag sebagai pabrik susu tertua di Indonesia.

inilah tahapan sejarah Frisian Flag di Indonesia
inilah tahapan sejarah Frisian Flag di Indonesia (Source: www.frisianflag.com)

Tahun berganti tahun, pada 1969 Frisian Flag membangun pabrik di Pasar Rebo dan tahun 1971 pabrik ini mulai memproduksi susu kental manis yang dipasarkan di seluruh Indonesia.

Pada tahun 1971 PT Friesche Vlag Indonesia mengambil alih sebuah pabrik susu, PT Foremost Indonesia, yang pabriknya berada di Ciracas. Tak heran, banyak orang yang mengenal Pabrik Frisian Flag Ciracas sebagai Foremost. Mulai tahun inilah PT Friesche Vlag Indonesia memiliki dua pabrik yaitu Pasar Rebo dan Ciracas. Selanjutnya, Friesche Vlag berekspansi memproduksi susu bubuk (1979), susu pertumbuhan (1988) dan  susu UHT siap saji (1991).

salah satu foto di PT Friesche Vlag masa lalu (Source: www.frisianflag.com)
salah satu foto di PT Friesche Vlag masa lalu (Source: www.frisianflag.com)

Tahun 1998, Friesche Vlag mulai memproduksi SKM kemasan sachet. Selanjutnya pada 2002, PT Friesche Vlag Indonesia rebranding nama perusahaan menjadi PT Frisian Flag Indonesia. Pada tahun-tahun berikutnya, beberapa perusahaan pun ikut bergabung di bawah bendera PT Frisian Flag Indonesia. Dan pada tahun 2010, Frisian Flag melakukan pembaharuan logo produknya.

Frisian Flag menghasilkan berbagai inovasi produk susu dari tahun ke tahun. Sampai saat ini tercatat ada banyak produk susu untuk anak-anak, ibu hamil, dan umum yang diproduksi. Dari susu bubuk, cair, hingga kental manis. Di antara produk-produk yang dihasilkan Frisian Flag adalah FF Kid & School, FF Family Regular (susu cair), FF Mainstream (susu bubuk), FF Low Fat, FF Energo, FF Susu Kental Manis, Friso, Omela Krimer Kental Manis, dan Fun 4 Kids.

Bu Tanti, Marketing Manager Frisian Flag menyatakan salah satu inovasi Frisian Flag tahun ini adalah susu sterilisasi dengan rasa Coconut Delight yang rasanya bikin kepo. Tak hanya itu, Frisian Flag juga memberikan sosialisasi berupa kampanye “Bulan Sarapan Sempurna” pada Maret 2016 yang mengundang para blogger. Kampanye ini menekankan pentingnya membiasakan sarapan dengan jumlah dan kualitas gizi yang cukup lengkap ditambah segelas susu setiap hari dalam hangatnya kebersamaan keluarga di pagi hari.

Ibu Tanti, Marketing Manager PT. Frisian Flag Indonesia
Ibu Tanti, Marketing Manager PT. Frisian Flag Indonesia

Pada tahun ini pula Frisian Flag memperkenalkan kemasan Klik Tarik Tuang pada tutup kalengnya dan mengeluarkan klip penjepit untuk tutup kaleng FF Susu Kental Manis. Sebelumnya Frisian Flag juga merilis kemasan value pack untuk Frisian Flag Susu Kental Manis yang lebih mudah dibuka. Jadi, sekarang tak perlu repot pakai pisau atau obeng kalau mau membuka FF Susu Kental Manis. Inovasi ini diklaim sebagai inovasi pertama dan satu-satunya dalam kemasan kaleng SKM.

Baca Juga:   Jadi Saksi Kemenangan Grand Prize Ratusan Juta di Acara Sultan Dadakan Banten

“Inovasi ini dihadirkan untuk menjawab kebutuhan masyarakat sehingga produk ini memiliki fleksibilitas dalam penyajiannya,” ujar Bu Tanti.

inovasi tutup kaleng klik-tarik-tuang
inovasi tutup kaleng klik-tarik-tuang

Mengenal Seluk Beluk Si Legendaris, Frisian Flag Susu Kental Manis

FF Susu Kental Manis merupakan salah satu produk yang dibuat di pabrik Ciracas ini. Untuk mengetahui tentang SKM secara menyeluruh, Pak Aryono Bambang Ardhyo, Corporate Research Development Manager Frisian Flag menjelaskan tentang proses pembuatan SKM.

Pak Aryono Bambang Ardhyo, Corporate Research and Development Frisian Flag
Pak Aryono Bambang Ardhyo, Corporate Research and Development Frisian Flag

Sebagai salah satu varian susu, SKM merupakan susu yang cukup tahan lama. Daya tahan SKM relatif lama jika dibandingkan dengan susu pasteurisasi (11 hari) atau susu kemasan cotton pack (6minggu). SKM memiliki daya tahan selama satu tahun. Waktu ini lebih sedikit jika dibandingkan dengan daya tahan keju dalam kemasan (1,5 tahun) atau susu bubuk tanpa kontaminasi air (2 tahun).

Seluk beluk SKM pada awalnya adalah susu cair yang diawetkan menggunakan gula. Di negeri asalnya, Belanda, jumlah sapi dan susu yang dihasilkan melebihi jumlah penduduknya. Maka, untuk mengawetkan susu agar tidak terbuang percuma digunakanlah gula sebagai pengawet alami susu. Gula berfungsi mengikat air agar mikroba tidak bisa hidup dalam susu. Proses pembuatan SKM juga membutuhkan proses pasteurisasi yang lebih lama agar mengental. Dari situlah akhirnya tercipta susu kental manis.

Di Indonesia, Frisian Flag mengambil susu dari koperasi-koperasi peternak di sebagian besar Jawa Barat (Lembang dan Pengalengan). Sisanya diambil dari Madiun, Malang, dan Boyolali. Dalam satu hari susu yang diolah di pabrik mencapai 200 ton.

Sebelum perjalanan menuju pabrik, susu akan didinginkan hingga mencapai suhu 6 derajat celcius agar bakteri pada susu tidur. Selanjutnya, ketika sampai pabrik susu-susu tadi langsung dipanaskan sehingga bakteri yang sedang tidur itu langsung mati dan tak sempat hidup atau berkembang biak. Selanjutnya, susu dimasukan dalam tank-tank pengolahan untuk dipasteurisasi.

Untuk mengetahui lebih lanjut soal FF Susu Kental Manis ini, kami pun dibawa langsung ke pabriknya. Namun, sebelum ke pabrik kami diwajibkan untuk memakai perlengkapan antara lain: semacam jas lab, sepatu, penutup kepala, masker, dan penutup telinga agar tidak bising ketika berada di tengah-tengah mesin pabrik. Kami juga tidak boleh membawa handphone, kamera, serta memakai perhiasan seperti jam tangan atau gelang selama di dalam pabrik. Pabrik Frisian Flag memang menetapkan standar yang ketat agar susu produksinya tidak tercemar oleh kontaminan apapun. Jadi, selama memasuki pabrik kami wajib rapi dan teratur.

bersiap dengan kostum menuju pabrik (Photo by Katerina)
bersiap dengan kostum menuju pabrik (Photo by Katerina)

Frisian Flag Plant ini beroperasi 24 jam sehari selama 365 hari. Itu artinya tidak ada kata libur untuk memproduksi susu. Karyawan pabrik dalam sehari dibagi menjadi tiga shift. Sebelum masuk pabrik, kami dianjurkan untuk mencuci tangan terlebih dahulu. Tak lupa kami selalu diingatkan untuk tidak menyentuh apapun khususnya mesin. Kami juga harus berjalan di area yang sudah ada tanda garisnya karena di dalam pabrik terkadang cukup sibuk dengan lalu lalang forklift jadi nggak boleh asal berjalan. Pokoknya, kami harus disiplin deh.

Suhu dalam pabrik cukup panas agar proses produksi SKM kondusif. Di dalam pabrik, sebagian besar proses produksi sudah menggunakan mesin. Mesin-mesin disini memang sudah disetel dengan teknologi mutakhir. Man power hanya berperan sebagai operator, lubrikasi, atau reparasi kalau ada mesin yang kurang baik. Oh ya, Frisian Flag juga membuat kaleng-kaleng susunya sendiri lho di pabrik ini. Saya pun melihat proses produksinya dari  plat logam hingga berbentuk kaleng. Mesin di sini baik yang memproduksi kaleng atau susu rata-rata mampu memproduksi hingga 600 buah per menit. WOW!!

proses pembuatan susu bendera
salah satu mesin dalam pabrik Frisian Flag Susu Kental Manis (Foto Dokumentasi Frisian Flag)
mesin pembuat susu kental manis
salah satu mesin dalam pabrik Frisian Flag Susu Kental Manis (Foto Dokumentasi Frisian Flag)

Selain proses pembuatan SKM, kami juga diperlihatkan sekilas proses pembuatan susu sterilisasi yang juga diproduksi di Pabrik Ciracas. Kami diberi pengetahuan umum tentang kode produksi yang sering tertulis di atas tulisan expired date. Semua susu di sini diberi kode produksi berdasar tanggal pembuatan, line mesin, hingga operator yang bekerja saat itu. Jadi, sewaktu-waktu ada komplain dari produsen, pihak Frisian Flag bisa melacak melalui kode tersebut. Pokoknya, factory visit kami di siang hari itu asyik banget deh. Saya bahkan nggak merasa panas saat berada di dalam pabrik karena saking antusiasnya.

Baca Juga:   #CeritaIbu: Tentang Punya Anak dan Merancang Kamar Tidurnya

Kreasi Minuman dari Frisian Flag Susu Kental Manis

Selesai factory visit, kami pun masuk waktu istirahat, sholat, dan makan. Namun ternyata acara tak sampai di sini. Setelah makan kami langsung diajak untuk melihat kreasi minuman yang bisa dibuat dari Frisian Flag Susu Kental Manis. Di luar ruangan, sudah ada tim yang siap mengkreasikan FF SKM menjadi beberapa minuman segar. Bahan membuat kreasi minuman ini pun relatif mudah didapat karena bisa dibeli di tempat perbelanjaan sekitar kita. Dan inilah tiga kreasi minuman yang bisa dibuat dari Frisian Flag SKM:

1. Chocorock

chocorock

Bahan-bahan:

1 buah wafer coklat chocorock

50 ml Frisian Flag Kental Manis Gold

Es batu secukupnya

Kacang yang sudah dihancurkan kasar

Whipped Cream

Toping Coklat

Cara membuatnya:

Blender wafer chocorock bersama Frisian Flag Kental Manis Gold dan es batu sebentar. Tuang dalam gelas dan tambahkan cream di atasnya. Terakhir, taburi dengan kacang dan hias dengan toping coklat.

2. Chillhood Crumbs

chillhood-crumbs

Bahan-bahan:

1 bungkus biskuit susu

50 ml Frisian Flag Kental Manis Putih

Es batu secukupnya

Sprinkle warna-warni

Whipped Cream

Cara pembuatan:

Blender beberapa buah biskuit susu bersama Frisian Flag Kental Manis Putih dan es batu. Tuang dalam gelas lalu tambahkan whipped cream dan sprinkle warna warni serta biskuit susu yang sudah dihacurkan kasar.

3. Frisian Chocomint Mojito

chocomint-mojito

Bahan-bahan:

50 ml Frisian Flag Kental Manis Cokelat

Minuman soda bening

Sirup mojito

Es batu secukupnya

Daun mint

Cara pembuatan:

Campur Frisian Flag Kental Manis Cokelat, sirup mojito, dan es batu dalam shaker lalu kocok sebentar. Tuang dalam gelas, beri minuman soda bening, dan tambahkan daun mint di atasnya sebagai pemanis.

Acara sudah selesai? Belum donk. Setelah demo kreasi minuman dari FF Susu Kental Manis kami pun ditawari satu dari tiga varian minuman di atas. Saya memilih Chillhood Crumbs karena suka tampilannya yang warna-warni. Pas dicobain ternyata rasanya cocok di lidah saya, manis dan segar.

Sambil menunggu kreasi minuman dari FF Susu Kental Manis, kami disuguhi acara pembagian doorprize. Tak tanggung-tanggung, acara kali ini bertabur doorprize yang sebagian besar isinya pas untuk emak-emak macam saya. Dari voucher belanja, blender, hingga chopper. Alhamdulillah, saya dapat doorprize blender nih.

Setelah pembagian doorprize selesai, akhirnya acara ditutup dengan sesi foto bersama blogger dan tim Frisian Flag. Seru banget. Sudah sampai di situ saja? Nggak donk. Ternyata di lobby lantai 1 masih ada pembagian goodie bag yang guedhe-guedhe, yang membuat kita kerepotan pas membawanya. Goodiebag-nya berisi satu set teflon, handblender, produk FF Susu Kental Manis, dan satu set wadah dari Tupperware. Wuaahhh, biar pun repot bawanya tapi saya senang.

Hari itu saya dapat “oleh-oleh manis” dari Frisian Flag. Oleh-oleh manisnya berupa pengetahuan tentang Frisian Flag dan susu khususnya SKM, pengalaman melihat langsung proses pembuatan Frisian Flag Susu Kental Manis, serta si manis FF Susu Kental Manis yang dibawa pulang dan mau saya kreasikan jadi pancake di rumah. Senang banget deh, dapatnya plus-plus. Terima kasih ya, Frisian Flag.

Semoga keberadaan Frisian Flag selalu bisa melengkapi nutrisi masyarakat Indonesia.

ratna dewi

 

 

 

Sumber tulisan: www.frisianflag.com

47 Comments
Previous Post
Next Post
Ayomakan Fast, Feast, Festive 2023
Rekomendasi

Jelajahi Kuliner Bersama AyoMakan Fast, Feast, Festive 2023