Anita Carolina Tampubolon, Ibu Bidan yang Cinta Menulis

Anita Carolina Tampubolon, Ibu Bidan yang Cinta Menulis

Dunia penulisan memang menembus batas. Berbagai perbedaan rentang usia, pekerjaan, jenis kelamin, hingga jarak bersatu dalam menulis. Menulis adalah hal yang menyenangkan bagaimana pun bentuk atau karya yang dihasilkan. Menulis juga bisa menjadi sesuatu yang melegakan batin dan pikiran serta menambah banyak teman. Dan dunia menulis inilah yang sejak dulu digemari Anita Carolina Tampubolon, bidan yang juga seorang ibu muda.

Pekerjaan bidan yang saya tahu cukup menyita waktu. Iya, karena bidan sangat dibutuhkan masyarakat dan tidak mengenal jam kerja. Jam berapa pun pasien datang tetap harus dilayani. Belum lagi selesai soal pekerjaan, bidan yang juga ibu muda tentu harus membagi waktunya juga untuk keluarga. Apalagi kalau bukan memenuhi tugasnya sebagai seorang istri dan seorang ibu.

Tapi di sela kesibukannya sebagai seorang bidan Anita, begitu dia biasa disapa, masih menyempatkan diri untuk menulis. Bagi Anita, menulis adalah hobinya sejak dulu. Jauh sebelum memutuskan membuat blog dan mengisinya dengan tulisan di dalamnya. Dunia menulis sudah sangat akrab dengan Anita jauh sebelum ia mengenal blog, tepatnya sejak masa sekolah dasar (SD).

Sejak SD Anita sudah mencintai dunia menulis. Kecintaannya dengan menulis diawali karena majalah Bobo. Anita bercita-cita menjadi penulis cerpen di Bobo. Iya, Bobo memang terkenal dengan cerpennya. Saya yang dulu langganan Bobo juga selalu menunggu cerpen baru di setiap edisinya. Cerpen di Bobo memang memiliki tempat tersendiri di hati para pembacanya. Begitu pula dengan Anita. Mimpinya adalah melihat namanya sendiri ada dalam jajaran penulis cerpen majalah Bobo.

(Baca juga: Mengenal Hairi Yanti, Penulis Cerita Anak dari Tanah Borneo)

Anita meneruskan passion menulisnya di SMP dan SMA. Pernah beberapa kali mengirim cerpen di beberapa majalah namun belum beruntung karena belum ada yang dimuat. Tapi Anita tak kunjung menyerah. Ia terus menulis. Sewaktu SMA bahkan ia menulis novel di sebuah buku tulis dan mengedarkannya di kalangan terbatas. Siapa lagi pembacanya kalo bukan teman-temannya sendiri. Sebagian besar temannya memberi tanggapan positif atas karya Anita. Banyak pujian diterimanya, padahal sebenarnya ia sangat ingin mendapat saran dan kritik juga.

Baca Juga:   Mengenal Banyak Karakter Blogger di Blogger Day 2017

Apa yang Anita lakukan ini persis yang saya lakukan saat SMP. Tapi sayangnya novel-novel saya nggak pernah selesai, haha. Dan lagi waktu itu novel saya terlalu alay kayaknya karena nama tokohnya dari nama-nama personil boyband seperti Westlife, Backstreet Boys, atau A1, hahaha. Biasanya yang saya edarkan untuk dibaca teman-teman justru cerpen yang saya tulis di buku tulis. Iya, di buku tulis karena masa itu belum populer komputer di tempat saya.

Beranjak ke masa kuliah, Anita tak lepas dari dunia menulis. Namun kali ini bukan cerpen atau novel lagi yang ditulisnya. Ia justru lebih tertarik menulis artikel rohani yang ditulisnya dalam satu buku. Namun lagi-lagi artikel itu hanya disimpan. Tapi Anita terus bermimpi agar artikel itu kelak menjadi inspirasi bagi banyak orang. Setelah lulus kuliah dan bekerja, ia kembali menulis beberapa cerita dan mengerjakan naskah novel kedua. Saat ini novelnya sudah rampung sekitar 80%. Semuanya masih ia simpan sendiri dan menjadi dokumentasi pribadi. Semoga suatu saat bisa diterbitkan dan dibaca untuk umum.

Perempuan yang juga menjadi bidan di rumah sakit swasta di Pekanbaru ini meneruskan passion menulisnya dengan membuat blog. Tulisan-tulisannya bisa dilihat langsung di blognya, www.anitadcaritas.blogspot.co.id. Blog ini terbilang baru, ia buat pada tahun 2015 lalu. Walaupun masih belum terisi banyak tulisan tapi harapannya blog ini bisa menjadi tempatnya untuk berbagi kasih. Ini seperti tagline di blognya, Anita d’Caritas, Berbagi Kasih dalam Deretan Kata dan Kreativitas.

Blog www.anitadcaritas.blogspot.com
Blog www.anitadcaritas.blogspot.com

Tahun 2016 ini Anita punya mimpi besar untuk dunia tulis-menulis. Ia ingin sekali menjadi Writerpreneur. Saking inginnya Anita menuliskan resolusi tulisan ini dan ditempelkan di dinding rumahnya sebagai motivasi. Salah satu cara untuk mewujudkan mimpinya itu adalah dengan bergabung bersama komunitas yang memiliki passion yang sama baik di Facebook atau pun group Whatsapp.

Baca Juga:   Kamu Boleh Tidak Suka dengan Binatang, Tapi Jangan Menyiksanya

Selain itu, Anita juga mengikuti kelas menulis buku dan kelas menulis artikel pada Maret 2016. Semuanya dilakukan secara online. Biaya tidak lagi menjadi pertimbangan. Sang suami pun sangat mendukung ketertarikannya dalam menulis. Oh ya, soal biaya ini Anita pernah ciut dengan biaya kursus menulis. Hal ini karena ia pernah ingin ikut kursus menulis saat masih hamil dan belum bekerja. Ini semata karena kecintaannya dengan dunia menulis. Sayangnya kursus menulis yang dulu ingin diikutinya berbayar mahal. Ia berpikir lebih baik mengalokasikan uangnya untuk biaya melahirkan terlebih dahulu. Akhirnya kursus menulis itu pun urung diikutinya.

(Baca juga: Kunci Konsistensi Menulis ala Ira Guslina)

Beruntung sekarang Anita sudah gabung di beberapa komunitas, salah satunya juga Blogger Perempuan dengan satu program yang ‘memaksanya’ untuk menulis setiap dua minggu sekali yaitu Arisan Link. Disinilah hobi menulisnya bisa tersalurkan. Semua terjadi bersamaan di bulan Maret, baik itu training menulis ataupun Arisan Link. Usahanya pun sedikit demi sedikit berbuah hasil. Dari kelas menulis ia mendapat beberapa job artikel.

Tak sampai disitu saja, ia melebarkan sayap dengan menawarkan diri kepada teman yang mempunyai fanpage untuk jasa copywriting atau artikel pendek di fanpage. Lulus dari kelas menulis artikel, ia pun mendapat kesempatan bergabung dengan suatu tim untuk menulis artikel di salah satu website. Ia juga sangat bersemangat untuk mengikuti beberapa workshop atau training yang berkaitan dengan passion dan impiannya ini.

Kini ibu dari satu orang anak ini terus menambah ilmu tentang blogging dan menulis. Sudah ada beberapa topik tulisan yang ingin ditulisnya. Saran saya buat Mbak Anita, blognya diberi jump break atau read more biar enak dibaca dan semakin ciamik. Trus lebih sering update blognya dan terus semangat menulis. Selain itu saya pengen usul kalo Mbak Anita lebih banyak buat tulisan tentang kesehatan khususnya soal ibu dan anak serta kehamilan. Ini tema sejalan dan pas dengan profesinya sebagai bidan. Dan tentunya pas sekali dengan tagline blognya. Yah itung-itung berbagi ilmunya juga, hihi.

Baca Juga:   Rach Alida Bahaweres, Jurnalis dan Blogger yang Peduli Isu Perempuan

Untuk yang masih penasaran dengan Anita Carolina Tampubolon, yuk kepoin di blog atau akun social medianya.

Blog: www.anitadcaritas.blogspot.co.id

Facebook: Anita Carolina Tampubolon

Twitter: @anita_dcaritas

Instagram: @anita_dcaritas

ratna dewi

 

20 Comments
Previous Post
Next Post
Ayomakan Fast, Feast, Festive 2023
Rekomendasi

Jelajahi Kuliner Bersama AyoMakan Fast, Feast, Festive 2023