Kisah Si Wajah Rempeyek Mengumpulkan Rasa Percaya Diri

Kisah Si Wajah Rempeyek Mengumpulkan Rasa Percaya Diri

“Mukamu kayak peyek kacang,” begitu kata seorang teman dulu.

Kamu tahu nggak rempeyek kacang? Itu lho makanan seperti keripik bentuknya bundar dengan toping kacang bulat menyembul di atasnya. Makanan yang sering disebut orang peyek kacang itu enak plus gurih. Tapi, dibilang punya wajah seperti rempeyek kacang itu menyakitkan, Sist!

rempeyek kacang enaknya jadi cemilan bukan bahan bully-an
rempeyek kacang enaknya jadi cemilan bukan bahan bully-an

Iya, dulu wajah saya jerawatan banget. Dari zaman saya ABG sampai remaja tanggung memang saya sangat akrab dengan jerawat. Saya ingat mulai kelas 5 SD saya diserang banyak bisul di muka sampai-sampai harus minum jamu yang berfungsi membersihkan darah yang rasanya pahit banget. Setelah itu, muka saya sempat mulus lagi nggak pernah bisulan. Hingga akhirnya saya masuk SMP dan masalah di kulit wajah kembali hadir.

Ratna Dewi masa ABG adalah seorang gadis remaja dengan muka pas-pasan, tipe kulit berminyak, dan jerawatan. Saat masa remaja sebenarnya saya adalah anak yang aktif dan percaya diri. Dulu saya sering ikut lomba nyanyi di daerah yang mengasah kepercayaan diri. Sayangnya banyaknya jerawat yang menyerang di muka meruntuhkan rasa percaya diri saya. Apalagi masa ABG adalah masa puber dan saatnya tebar pesona. Saya berpikir, mana bisa ada cowok tertarik sama saya jika jerawat saya saja segambreng.

Saya (kanan) dengan muka jadul masa remaja, mukanya masih jerawatan dan berminyak
Saya (kanan) dengan muka jadul masa remaja, mukanya masih jerawatan dan berminyak

Jerawat buat anak baru gede macam saya pas SMP katanya sih wajar. Namanya juga masa pertumbuhan dan banyak hormon yang berubah. Saya adalah salah satu orang yang jerawatan. Tapi kenapa eh kenapa, semakin hari jerawat saya makin banyak dan membandel. Bukannya semakin berkurang, jerawat malah semakin banyak nongkrong di wajah saya.

Kalau wajah mulus dan jerawat hanya muncul sesekali sih nggak apa-apa, anggap saja pemanis. Saya masih ingat, dulu wajah saya malah banyak dihinggapi jerawat. Jerawatnya banyak dan muka jadinya memang kayak rempeyek kacang. Tingkat kepedean saya yang biasanya ada di atas awan pun drop.

muka-berminyak-ABG
zaman ABG gayanya emang nggak nahan tapi sering minder karena jerawat
foto-masa-kecil
muka berminyak, kusam, dan berjerawat di masa ABG

Saya pun sempat mencoba banyak obat jerawat. Dengan berbekal eksperimen sotoy ala anak ABG yang nggak pede dengan jerawat, saya pergi ke toko kosmetik untuk membeli obat jerawat. Dari obat jerawat cair hingga salep, dari yang baunya wangi hingga aroma menyengat belerang, dari yang terasa adem pas dioleskan di kulit hingga yang menimbulkan sensasi panas terbakar saya cobain semua demi satu misi yaitu jerawat musnah dari kulit. Belum lagi cara-cara alami yang katanya ampuh memusnahkan jerawat seperti mengoleskan jeruk nipis ke seluruh wajah yang sensasinya perih banget, menelungkupkan wajah di atas uap nasi panas, sampai cuci muka dengan air cucian beras semua saya lakukan. Namun, tetap saja jerawat membandel bertengger di kulit.

Sampai akhirnya saya minta ibu buat membawa saya ke dokter kulit untuk diobatin jerawatnya. Ibu pun mengabulkan. Saya dibawa ke dokter kulit. Di kota saya, Kutoarjo, yang notabene kota kecil waktu dulu belum ada klinik kecantikan atau dokter kulit khusus kecantikan. Saya ingat betul, ibu membawa saya ke dokter spesialis kulit dan kelamin (SpKK). Lalu dokter memberi saya obat oles semacam krim yang baunya nggak enak, dengan aroma belerang yang tajam sekali. Tapi krim itu tetap saja saya oleskan. Obatnya manjur walau sempat ada efek samping kulit yang mengelupas. Saya pun pakai obatnya sampai habis. Namun, ternyata masalah jerawat dalam muka saya tak berhenti sampai di situ saja.

Kenang-Kenangan Itu Bernama Bopeng

jerawat

Setelah obat dari dokter habis, saya belum boleh berlega hati karena jerawat hilang. Ternyata eh ternyata, krim berbau belerang itu sifatnya hanya sementara dan nagih. Jerawat saya kembali menyerang setelah krim habis dan tidak digunakan. Muka jadi beneran serasa rempeyek kacang. Mau minta sama ibu buat ke dokter kulit lagi tapi malas mengantrinya. Ya, karena cuma dokter itu satu-satunya dokter kulit di kabupaten tempat saya tinggal dulu. Kalau berobat ke dokter kulit itu berarti harus siap mengantri di rumah sakit umum dari pagi. Dan itu melelahkan.

Baca Juga:   [SP] Menderitanya saat Terkena Infeksi pada Area Kewanitaan

Dengan berbagai pertimbangan, saya akhirnya kembali lagi ke obat jerawat warungan alias yang bisa dibeli bebas di toko. Masih juga dengan sistem coba-coba yang artinya selama masih cocok ya teruskan, kalau sudah nggak cocok ganti yang lain. Saya ingat waktu zaman sekolah saya seperti kolektor obat jerawat. Semuanya demi satu misi yaitu jerawat hilang, muka mulus, dan cowok berdatangan. Hahaha, remeh banget memang.

Karena prihatin dengan jerawat saya yang masih merajalela di wajah, ibu pun menyarankan saya buat facial. Ibu dibujuk mbak-mbak SPG suatu produk kecantikan di toko buat ikutan facial. Akhirnya, ibu pun menyuruh saya untuk facial biar jerawat hilang. Saya pun nurut. Tiap sebulan sekali saya facial. Sakitnya masyaallah nggak bisa digambarkan. Bayangin, saya anak belum usia 17 tahun dengan problema banyak jerawat tapi udah rutin facial sebulan sekali. Jerawat dan komedo saya dipencet menggunakan alat pengangkat jerawat berbentuk logam panjang dan ada lubangnya. Selesai facial, wajah saya selalu merah dan bengkak kayak kepiting rebus.

Sesudah facial, Mbak SPG yang saya lupa namanya selalu menawarkan produknya. Saya dan ibu yang sama-sama awam soal kecantikan dan perawatan kulit nurut saja. Demi satu misi, menuju wajah mulus. Padahal pas saya ingat-ingat lagi setelah sering banget facial, jerawat saya nggak kunjung menghilang. Bahkan sampai setelah Mbak SPG sudah nggak kerja di toko kosmetik itu.

Perjalanan saya menghilangkan jerawat nggak cuma sampai situ. Ibu rupanya dibujuk seorang pemilik salon agar saya bisa facial di salonnya. Iming-imingnya masih seperti yang sebelumnya, jaminan jerawat hilang karena katanya facial yang satu ini dipencetnya sampai bersih. Saya pun menurutinya. Ternyata facial di salon ini lebih beringas karena si empunya salon mencetin jerawat dengan tangannya sendiri plus bantuan kuku-kuku tajamnya. Kulit muka saya serasa diacak-acak, tapi saya yang lugu dan nggak tahu nurut saja demi hilangnya pasukan jerawat yang membandel.

jerawat-2
kalau berani foto close up tanpa make up berarti berani kelihatan bopeng di muka

Kalau kamu teman dekat saya, pernah melihat saya dari dekat, atau pernah melihat saya tanpa make up pasti akan ngeh kalau kulit saya banyak bopengnya. Iya, itu ‘kenang-kenangan’ saya karena terlalu rajin facial dan ngotot jerawat dipencetin supaya cepat sembuh. Yang ada justru kini meninggalkan scar atau bekas luka berbentuk bopeng. Dari semua tindakan bodoh saya mengobati sendiri jerawat selama masa ABG dulu, kegiatan bolak-balik facial ini yang sangat saya sesali. Karena akibatnya justru saya tanggung sendiri sampai saat ini yaitu bekas luka yang sangat sulit buat dipulihkan kembali.

Kalau saya boleh mengulang waktu, saya pengen banget skip masa-masa saya sering disuruh facial ini karena bekasnya ternyata nggak bisa hilang seumur hidup. Iya, bekas luka di muka saya itu akan ada seumur hidup dan saya menyesali itu.

Berdamai dengan Jerawat

Seingat saya, banyak jenis jerawat yang sudah ‘mampir’ ke muka saya. Dari komedo tertutup (whitehead), papula (benjolan merah), hingga pustula (benjolan merah dengan puncak putih) pernah saya alami. ‘Pasukan jerawat’ ini baru mulai santai menyerang ketika saya memasuki usia 18 tahun dan menuju bangku kuliah. Hormon yang mulai normal hingga perpindahan tempat tinggal dari Kutoarjo yang panas ke Jatinangor yang berhawa dingin disinyalir jadi penyebab jerawat sudah mulai berkurang. Kulit saya pun sudah tak sekasar yang sebelumnya walaupun sisa bopeng masih ada dan jadi ‘prasasti’ di muka.

Semakin ke sini jerawat sudah semakin berkurang. Berkurang bukan berarti tak muncul sama sekali. Sesekali jerawat masih ‘mampir’ ke muka saya kalau hormon sedang kacau, malas membersihkan muka, atau makan sembarangan. Bahkan saat hamil pertama dulu saya sempat diserang banyak jerawat hingga ke leher. Namun ketika selesai hamil, jerawat perlahan hilang dengan sendirinya.

Baca Juga:   Memilih Probiotik Terbaik untuk Anak

Kini usia saya hampir memasuki 30 tahun. Ketika di usia tersebut saya harus mulai peduli dengan masalah penuaan kulit, bukan berarti masalah jerawat hilang begitu saja. Satu dua jerawat nakal masih sering mampir ke muka dan selama ini saya diamkan. Memang jadi gangguan tersendiri, apalagi ketika harus bertemu banyak orang dan jerawat sedang ranum-ranumnya dengan warna kemerahan serta puncaknya berwarna putih. Nggak pede sama sekali. Duh, rasanya pengen diam saja di rumah sampai jerawat kempis kembali.

Untungnya, beberapa waktu yang lalu saya berkenalan dengan sebuah produk yang jadi penolong saya kala jerawat menyerang. Si penolong itu bernama Derma Angel. Derma Angel adalah acne patch kasat mata (transparan) yang menawarkan perawatan lengkap dengan fungsi “heal and hide”. Derma Angel berfungsi menyembuhkan jerawat dalam waktu 12 jam. Selain itu, Derma Angel juga berfungsi menyembunyikan jerawat agar terhindar dari bakteri dan paparan polusi eksternal.

Derma-Angel-3-box

Varian Derma Angel yang saya coba adalah day use atau yang digunakan untuk siang hari. Produk yang bekerja dengan ditempelkan di kulit yang terdapat jerawat ini sangat praktis dan mendukung wanita Indonesia tampil cantik serta percaya diri dalam menjalankan kegiatan sehari-harinya. Warnanya yang transparan sangat mudah digunakan dan menyatu dengan baik pada riasan wajah dan warna kulit yang natural. Derma Angel merupakan brand dengan penjualan produk nomer 1 di Cina dan nomer 2 di Thailand. Sementara di Indonesia, Derma Angel sudah mendapat sertifikasi dan teregistrasi oleh BPOM.

cek bpom derma angel

Penasaran dengan cara kerja Derma Angel, saya pun mencobanya pada jerawat ranum yang sedang tumbuh di dagu saya. Cara penggunaan Derma Angel ini sangat mudah karena saya hanya perlu membersihkan area jerawat sebelumnya kemudian saya bisa memakai make-up seperti biasa tanpa takut menyenggol area jerawat yang sedang mekar-mekarnya. Berikut cara-cara penggunaan Derma Angel:

• Langkah 1: bersihkan tangan dan area jerawat, kemudian keringkan
• Langkah 2: lepaskan setengah bagian patch dan kemudian tempelkan di area tengah jerawat
• Langkah 3: Tekan perlahan patch selama 3-5 detik untuk memeroleh rekatan yang lebih baik dan transparan.

Kulit yang ditempel acne patch bisa di-cover make up seperti biasa. Karena warnanya yang menyatu dengan kulit, membuat jerawat yang ditempel acne patch seperti halnya kulit biasa. Kalau mau tahu lebih jelasnya, yuk lihat saja deretan foto saya saat memakai acne patch dari Derma Angel.

Namun, sebelum memakai Derma Angel ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar penggunaan produk ini efektif meringankan dan menyembuhkan jerawat:

  • Segera angkat dan gunakan acne patch yang baru setelah warna patch berubah menjadi putih susu (penuh dengan cairan) atau lebih dari 12 jam pemakaian.
  • Jangan gunakan patch pada jerawat dengan luka terbuka maupun area yang terinfeksi.
  • Hentikan pemakaian dan segera konsultasikan ke dokter apabila ada efek samping yang timbul seperti pembengkakan, iritasi, atau terasa sakit.
  • Simpan produk di suhu ruangan dan hindari terpapar oleh sinar matahari secara langsung.

Bukan tanpa sebab memang memang mengapa Derma Angel bekerja seefektif itu. Pasalnya, produk ini sudah diuji secara klinis di laboratorium. Pengujian klinis dilakukan BenQ Medical Center di Fakultas Kedokteran Penyakit Kulit, Universitas Nanjing, Cina pada tahun 2012.

Uji klinis tersebut dimaksudkan untuk mengevaluasi tingkat keamanan dan efektivitas secara klinis dari hydrocolloid dressing dalam mengatasi permasalahan jerawat dengan tingkat peradangan ringan dan sedang. Pengamatan klinis dilakukan terhadap 120 kasus yang terbagi dalam dua kelompok ekperimental dan kontrol, dengan menggunakan metode secara acak. Hasilnya adalah selama pengobatan dan setelah 4 minggu terapi, patch jerawat lebih efektif 0,025% dari tretinoin krim yang diaplikasikan pada jerawat. Pada hari ke-7, 10, 14, 17 pengobatan, efek kuratif klinis patch jerawat jelas lebih tinggi dibandingkan tretinoin krim dengan perbedaan yang signifikan secara statistik (P <0,05).

Baca Juga:   #3HaridiBatam: Menilik Para Pejuang Kesehatan di Belakang Padang

Sementara itu, tidak ada efek samping yang terjadi selama pengujian dilakukan. Hal ini karena memang kandungan dan keunikan yang dimiliki Derma Angel sebagai patch jerawat yang bekerja ringan dan menyembuhkan di kulit. Keunikan yang dimiliki Derma Angel antara lain:

1. Invisibility (Transparan)
• Sangat tipis dan transparan sehingga memastikan patch menyatu dengan warna kulit alami dan make up.
2. Anti Acne (Anti jerawat)
• Mengandung bahan hydrocolloid dressing guna penyerapan tinggi yang akan menyerap lebih banyak cairan (nanah). Derma Angel yang ditempelkan di kulit juga sedikit memblokir UVB untuk mengurangi pigmentasi.
4. Protection (Perlindungan)
• Lapisan luar tahan air (waterproof) yang melindungi kulit dari kontaminasi eksternal (bakteri atau kotoran) yang menyebabkan luka terinfeksi, sementara terus menjaga kebersihan dan higienitas • Tingkat kerekatan untuk menjaga integritas patch tanpa bergulir (tidak mudah lepas)

Produk yang diimpor oleh PT Natural Nutrindo ini didesain tak hanya untuk digunakan pada siang hari tetapi juga pada malam hari. Varian yang digunakan pada siang hari (day use) lebih tipis dibandingkan dengan varian untuk penggunaan malam (night use). Hal ini memungkinkan acne patch lebih terlihat alami dan menyatu dengan riasan wajah. Bahkan, Derma Angel tak hanya bisa digunakan untuk perempuan tetapi juga laki-laki untuk proses penyembuhan jerawat. Saya sudah membuktikannya pada adik saya dan bekerja dengan baik.

Pengguna dapat menggunakan acne patch malam bagi yang menginginkan ekstra penyerapan di malam hari. Sementara itu, bagi yang sangat bermasalah dengan jerawat, saya menyarankan untuk menggunakan Mix Patch (paket kombinasi). Paket kombinasi ini adalah paket dengan nilai lebih bagi konsumen karena ada 2 varian yaitu day use dan night use yang dikemas dalam satu kemasan sehingga lebih efektif untuk penyembuhan jerawat di siang dan malam hari.

Derma Angel Day Use
Derma Angel Day Use
patchnya sudah keburu dipakai beberapa karena penasaran sama kegunaannya
patchnya sudah keburu dipakai beberapa karena penasaran sama kegunaannya

Produk Derma Angel ini bisa dibeli secara online (di beberapa marketplace dan e-commerce terkemuka) serta offline di toko-toko obat modern dengan harga:

– Day 12 pcs, Rp. 36,000, –
– Night 12 pcs, Rp. 36,000, –
– Kombinasi: Day 12 pcs – Night 6 pcs, Rp 51,000,-

Kalau sudah begini saya jadi berandai-andai, andai saja Derma Angel sudah ada di hidup saya dari dulu, dari masa-masa terberat saya menghadapi pasukan jerawat pastilah selorohan ‘muka rempeyek’ nggak akan dilontarkan oleh teman pada saya. Walaupun baru mengenal Derma Angel, tetapi saya merasa bahagia karena akhirnya saya nggak ribet lagi dengan urusan jerawat di usia menjelang kepala 3 ini. Saya tetap bisa tampil cetar dengan make up tanpa khawatir jerawat akan iritasi atau terlihat dengan jelas saat bertemu dengan orang lain.

Kini, si perempuan yang dulu dijuluki muka rempeyek itu telah kembali rasa percaya dirinya. Terima kasih sama canggihnya lensa kamera, variatifnya produk make up, dan inovasi ‘penyamar’ jerawat seperti Derma Angel. Si wajah rempeyek kini sudah sangat pede bertemu banyak orang dan berpose di depan kamera.

the moment ketika kamu sudah pede di depan kamera dan say goodbye to acnes!
the moment ketika kamu sudah pede di depan kamera dan say goodbye to acnes!

Goodbye acne! Karena sekarang saya sudah bertemu penolong untuk kulit saya yang sering diserbu jerawat. Jadi, nggak takut lagi malu atau nggak pede tampil di depan umum gara-gara jerawat. Terima kasih Derma Angel. Buat yang pengen tahu lebih banyak tentang Derma Angel, bisa lihat banyak info berguna di akun social medianya:

Facebook Page: Derma Angel Indonesia
Instagram: @dermaangel_id

*Disclaimer: “This article is included in blog competition hosted by BP Network and Derma Angel. The article was written based on the experience and personal opinion.”

 

ratna dewi

 

 

26 Comments
Previous Post
Next Post
Ayomakan Fast, Feast, Festive 2023
Rekomendasi

Jelajahi Kuliner Bersama AyoMakan Fast, Feast, Festive 2023